Media-Independen.com – Mulai tidak terarahnya bidang Kebudayaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu dari semenjak dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur – Rohidin Mersyah dan Rosjonsyah menjadi sorotan Ketua Asosiasi Seniman Bengkulu, Veri Vandalis.
“Apa yang terjadi saat ini sungguh jauh dari harapan, apalagi jika kembali kepada program visi misi Calon Gubernur R2 yang ke 18 yaitu “Menjaga Nilai-Nilai Budaya Dan Sejarah Bengkulu serta Mengembangkan Industri Kreatif,” ujar Veri, Senin, 8 Mei 2024.
Veri juga pesimis dengan janji kampanye akan dapat terwujud, dengan perhitungan tidak lama lagi akan habis masa jabatan Gubernur dan wakilnya.
“Mungkin bila kita hitung secara matematis, maka tidak sampai 2 tahun lagi. Pertanyaannya apakah mungkin terkejar dengan harapan apa yang menjadi janji mereka ketika masih calon dulu?,” tanya Veri.
Aktivis mahasiswa alumni UMB ini pun mempertanyakan kinerja dari Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu sangat jauh dari harapan.
“Oleh sebab itu kami dari lintas komunitas seni, pengiat sejarah, budayawan dan pelaku seni yang tergabung di lintas komunitas Asosiasi Seniman Bengkulu – ASB, berharap apa yang menjadi janji Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Visi Misi harus diselesaikan dengan baik,” harapnya.
Veri pun menyampaikan sangat memahami tugas berat di bidang kebudayaan itu terkait (Sejarah, Cagar Budaya, Kesenian dan Budaya Yang Asli Di Bengkulu) untuk di kembangkan dan dilestarikan.
“Karena sampai saat ini kami dari ASB belum melihat langkah yang kongkrit dari Kabid Kebudayaan Dikbud Provinsi Bengkulu membuat terobosan program dan program yang sudah ada pun belum berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Maka, kami dari ASB meminta dengan Gubernur Bengkulu untuk Evaluasi dengan tegas Kabid Kebudayaan dan kalaupun bisa diganti saja dengan Kabid yang baru yang benar-benar memahami program teknis di bidang kebudayaan,” pintanya.
Karena harus diketahui, lanjut Veri, banyak hal program yang tidak berjalan di bidang kebudayaan dikbud provinsi bengkulu yang masih menjadi PR dan belum di jalankan selama ini.
“Semoga Gubernur Provinsi Bengkulu dan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, agar lebih tegas lagi untuk memfungsikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan khususnya Bidang Kebudayaan untuk menjalankan program demi kemajuan Bengkulu ke depannya. Dan menjalankan apa yang menjadi Visi Misi dalam Program janji ketika masa kampanye pencalonan untuk menjadi Gubernur Bengkulu,” tambahnya.
Maka, sambung Veri, kami dari ASB meminta dengan tegas kepada Gubernur Bengkulu untuk segera mereformasi birokrasi pejabat di lingkungan bidang kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu.
“Karena kalau kabid dan staf nya tidak memamahami fungsi dan kerja mereka sebenarnya, untuk apa di pertahankan, karena masih banyak ASN di seputaran Pemda Provinsi Bengkulu yang bisa menjalankan tugas sesuai dengan bidang dan fungsi mereka sebagai ASN yang di gaji dan di sumpah dalam jabatan mereka,” pungkasnya.
Berikut masalah di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu yang menjadi sorotan Asosiasi Seniman Bengkulu :
– Cagar Budaya yang ada di Bengkulu masih banyak yang terbengkalai bahkan banyak yang sudah rusak.
– Sejarah Bengkulu yang masih banyak belum di gali dan di Buku kan dengan baik bahkan masih banyak catatan yang belum ada arsip untuk catatan dari dulu sampai kini.
– Dan juga kesenian daerah seperti Alat Musik Tradisional, Tarian Daerah ataupun nyanyian daerah, bahasa daerah, makanan khas daerah, Pakaian Adat Daerah.
– Cagar budaya, rumah adat dan lain-lain masih banyak belum di daftarkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) juga telah diatur melalui sejumlah peraturan turunan dari Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB).
– Pengembangan Kesenian Daerah masih jauh dari harapan untuk di jadikan Industri Kreatif.
– Dan masih banyak persoalan kesenian dan kebudayaan bengkulu yang belum difungsikan sebaik mungkin.