Bank Indonesia Bengkulu Paparkan Outlook Perekonomian 2025

Bengkulu, Media Independen – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, menyampaikan Outlook Perekonomian Provinsi Bengkulu 2025 dalam acara Forum Penyusunan RKPD Provinsi Bengkulu 2026 yang berlangsung pada 23 Januari 2025. Dengan tema “Melangkah ke Depan dengan Optimis dan Waspada”, forum ini bertujuan memetakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu.

Menurut Wahyu, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menjaga stabilitas melalui bauran kebijakan yang seimbang. “Bank Indonesia fokus pada sinergi kebijakan dengan Pemerintah untuk menciptakan stabilitas makroekonomi dan mendorong transformasi ekonomi sesuai Asta Cita menuju Indonesia Maju,” ujarnya.

Dalam paparannya, Wahyu menyoroti arah kebijakan yang terbagi menjadi dua pilar utama, yakni Pro-Stability untuk menjaga kestabilan makroekonomi, dan Pro-Growth untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi sistem pembayaran (BI-FAST), ekonomi hijau dan inklusif, hilirisasi industri dan ketahanan pangan, serta penguatan SDM dan pemberdayaan desa.

Selain itu, rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 14–15 Januari 2025 memutuskan penurunan BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Kebijakan ini diambil untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan mempertahankan inflasi pada target 2,5% ±1%. Suku bunga lainnya, seperti Deposit Facility dan Lending Facility, masing-masing diturunkan menjadi 5,00% dan 6,50%.

Forum ini juga menyoroti pentingnya mendorong hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi, digitalisasi dan implementasi ekonomi hijau sebagai langkah menghadapi tantangan global, serta pemberdayaan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan inklusif.

“Sinergi antara Bank Indonesia dan Pemerintah sangat penting untuk menciptakan stabilitas ekonomi sekaligus menjawab tantangan global dan lokal. Langkah ini akan menjadi pondasi dalam menciptakan transformasi ekonomi yang inklusif, hijau, dan berdaya saing tinggi,” tutup Wahyu.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menyusun kebijakan strategis demi pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu yang berkelanjutan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *