BI Rilis Perkembangan Sistem Pembayaran Tunai dan Non Tunai di Bengkulu Tahun 2024

Bengkulu, Media Independen – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Darjana, di aula Perpustakaan Bank Indonesia, mengundang wartawan ekonomi untuk untuk menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Jumat 26 Juli 2024.

Berikut penyampaian hasil rapat dewan gubernur:

Perkembangan aliran uang di Provinsi Bengkulu melanjutkan tren net outflow. Pada bulan Juni 2024, posisi net outflow di Prov. Bengkulu tercatat sebesar Rp
732,62 Milyar, didorong oleh kondisi outflow sebesar Rp 900,98 Milyar dan inflow sebesar Rp 168,36 Milyar.

Kondisi tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya
kebutuhan uang dan konsumsi masyarakat seiring perayaan HBKN Idul Adha 1445 H serta masuknya periode libur sekolah. Selain itu, kondisi arus keluar uang
juga tercatat relatif meningkat seiring kenaikan pemenuhan kebutuhan uang oleh perbankan.

Inflow dan Outflow Uang

1. Melanjutkan tren tahun sebelumnya, tren aliran uang pada Juni 2024 tercatat mengalami net outflow sebesar Rp 732,62 miliar.
2. Kondisi net outflow tersebut didorong oleh posisi outflow yang tercatat sebesar Rp 900,98 Miliar dan posisi inflow sebesar Rp 168,36 Miliar.
3. Berlanjutnya kondisi arus keluar uang dimaksud disebabkan oleh peningkatan konsumsi masyarakat pada periode Hari Raya Idul Adha 1445 H dan masuknya musim libur sekolah.

Untuk Kas Titipan, Darjana menyampaikan, bahwa Kas Titipan memiliki nilai penarikan lebih tinggi dibandingkan nilai setoran. Kondisi tersebut menandakan
bahwa Kas Titipan menyerap kas dari Bank Indonesia, serta disebarkan kepada perbankan dan masyarakat di
sekitar area wilayah kerja Kas Titipan.

Kegiatan setor dan tarik perbankan pada Juni 2024 berada pada posisi net outflow sebesar Rp 358 Milliar.

Adapun untuk sistem pembayaran non tunai, Darjana mengungkapkan bahwa jumlah pengguna dan merchant QRIS, serta nominal transaksi RTGS mengalami tren peningkatan. Hal tersebut seiring dengan upaya
perluasan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Provinsi Bengkulu yang dilakukan a.l melalui kegiatan literasi, edukasi dan koordinasi. Di sisi lain perkembangan
transaksi SKNBI mengalami penurunan sebagai dampak dari peningkatan preferensi masyarakat dalam menggunakan BI-Fast untuk melakukan transfer antar bank.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *