Bengkulu, Media Independen – Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bengkulu, melalui Bidang VI Maritim, Kelautan, dan Perikanan, terus berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis maritim. Dalam program kerja tahun 2025, HIPMI Bengkulu merancang berbagai agenda strategis, termasuk penanaman 100 ribu mangrove, pelepasan dan pembagian 1 juta ikan, serta pengembangan bisnis benur.
Ketua Bidang VI Maritim, Kelautan, dan Perikanan BPD HIPMI Bengkulu, Oki Syahputra Jaya, menjelaskan bahwa program-program ini bertujuan menjaga keberlanjutan ekosistem laut sekaligus membuka peluang usaha bagi masyarakat pesisir.
“Penanaman 100 ribu mangrove sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan mengurangi dampak abrasi. Selain itu, pelepasan 1 juta ikan bertujuan meningkatkan populasi ikan di perairan Bengkulu sehingga memberi manfaat bagi nelayan lokal,” ujar Oki Syahputra Jaya dalam keterangannya, Jumat (14/2/2025).
Selain aspek konservasi, HIPMI Bengkulu juga menyoroti potensi besar Bengkulu sebagai salah satu produsen benur terbaik di dunia. Namun, menurut Oki, kurangnya dukungan regulasi dan ketatnya izin usaha menjadi kendala utama.
“Kami akan berupaya melakukan komunikasi dan kerja sama dengan pihak terkait agar izin usaha penangkaran dan penjualan benur bisa lebih mudah diakses oleh pelaku usaha lokal,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya mempromosikan ekonomi maritim, HIPMI Bengkulu juga akan menggelar Festival Maritim untuk Pariwisata Laut Bengkulu. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan potensi bisnis kelautan kepada masyarakat sekaligus mendorong pengembangan UMKM berbasis maritim, seperti makanan laut dan kerajinan pesisir.
“Festival ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga edukasi. Kami ingin menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian laut sambil tetap memanfaatkannya untuk pertumbuhan ekonomi,” ungkap Oki.
Dalam pelaksanaan program ini, HIPMI Bengkulu berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan masyarakat pesisir dan instansi terkait demi membangun sektor maritim yang berkelanjutan.