Bengkulu, Media Independen – Ramai di medsos tentang pernyataan Rohidin Mersyah sebagai calon Gubernur saat konferensi pers pada pendaftaran di KPU provinsi Bengkulu Kamis, 29 Agustus 2024. Adapun pada video singkat yang beredar tersebut Rohidin menyampaikan bahwa selama menjabat ia memastikan puluhan triliun dana APBN masuk ke Provinsi Bengkulu.
Diantaranya 5-6 triliun untuk pembangunan jalan tol, ratusan miliar masuk ke Enggano, puluhan miliar masuk ke Seluma dan Kaur, dan ratusan miliar untuk pembangunan jalan provinsi Bengkulu.
Menanggapi hal ini, juru bicara pasangan Helmi – Mian, Medio Yulistio menyampaikan bahwa dana APBN masuk yang disampaikan adalah kerja keras banyak pihak. Seperti jalan tol menurutnya pertama kali perjuangannya sepengetahuan saya dimulai oleh Bapak Ridwan Mukti. Lalu masalah pembangunan pulau Enggano, itu juga berkat perjuangan Bapak Sultan Baktiar Najamudin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI.
“Dana APBN tidak bisa diklaim sebagai keberhasilan Bapak Rohidin saja. Itu perjuangan banyak pihak. Seharusnya yang disampaikan adalah uang triliunan dari APBD Provinsi Bengkulu apakah selama ini telah dialokasikan untuk kepentingan rakyat atau tidak, sesuai dengan janji saat pencalonan Gubernur Bengkulu periode 2021-2024 dulu,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Medio, bahwa ada 18 janji kampanye pasangan Rohidin dan Rosjonsyah pada saat itu. Dan beberapa diantaranya seperti pemberian gas ukuran 3 kg untuk masyarakat berpenghasilan rendah, listrik gratis 450 kwh, pembebasan pajak kendaraan bermotor, pembangunan stadion mini tiap kecamatan, menjamin ketersediaan pupuk subsidi bagi petani, alsintan gratis; handtraktor, multifator mesin air portreser, dan handspayer.
“Saya ambil contoh satu saja, pemberian gas ukuran 3 kg untuk masyarakat miskin. Ada tidak program itu dijalankan? Berapa anggaran pemda provinsi untuk program ini pertahun. Berapa keluarga yang disentuh pertahun? Di dinas mana anggarannya, ESDM atau Dinsos, kalau ada ya rilis aja, biar masyarakat tahu” tegasnya.
Bagi pria yang akrab disapa Bang Med tersebut, kondisi pembangunan provinsi 10 tahun kebelakang stagnan. Tidak ada lompatan pembangunan yang benar-benar dapat dirasakan masyarakat kecil. Infrastruktur kita buruk. Jalan darat rusak, pelabuhan selalu mengalami pendangkalan. Dan itu berdampak pada ekonomi Bengkulu. Terbukti bahwa realisasi investasi tahun 2024 jauh dari target, hanya mencapai 2,9 T.
Adapun pemerintah pusat melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, menetapkan tahun 2024 ini dengan memberikan target investasi kepada Bengkulu mencapai angka Rp 22 triliun dan target daerah yang mengacu pada RPJMD yang ditetapkan Rp 7,5 triliun.
“Satu lagi untuk menilai masalah jalan provinsi yang katanya 400an Miliar itu, pergi jalan-jalanlah kekabupaten bagaimana kondisinya. Silahkan dinilai sendiri oleh masyarakat. Bahkan Pemda Kota Bengkulu pernah mengambil alih perbaikan jalan milik provinsi,” ucapnya.
“Ke depan kita mencari Gubernur yang memang mampu berbuat untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu. Pemimpin yang apa dibicarakannya sesuai dengan apa yamg dikerjakannya. Dan komitmen itu bisa dilihat pada rekam jejak selama mereka memimpin sebelumnya. Pasangan HM adalah pilihan tepat,” tutupnya.