Bengkulu, Media Independen – Permasalahan banjir yang kerap menimpa Kota Bengkulu menjadi fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu dalam beberapa tahun terakhir.
Pemkot melakukan berbagai intervensi guna menanggulangi banjir hingga dampaknya. Diantaranya dengan membuat kolam retensi, sumur resapan dan normalisasi drainase.
Oleh karena itu, Pemkot sangat berharap pembuatan kolam retensi oleh Balai Sungai (BWSS Wilayah VII) segera terealisasi sehingga ke depannya mampu mengurangi dampak banjir.
Dikatakan Pj Sekda Kota Bengkulu Eko Agusrianto, persiapan pembuatan kolam retensi tersebut terus dimatangkan pada tahun 2024.
“Sudah dilakukan beberapa kali pertemuan dan koordinasi, mudah-mudahan nanti di 2025 ini sudah bisa dibangun,” jelas Eko, Rabu 31 Juli 2024.
Terkait lahan, kata Eko, hal ini sudah sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku. Semua sudah ada kesepakatan dan sebagainya dari pihak Balai, tinggal tergantung sejauh mana percepatan realisasinya.
Pada intinya, permasalahan banjir di Kota Bengkulu tetap menjadi skala prioritas Pemkot Bengkulu melalui berbagai intervensi.
Sebelumnya, Sekda Provinsi Bengkulu Isnan Fajri menyebutkan, kolam retensi akan dibangun diatas lahan seluas 114,720 meter persegi di 2 Kecamatan yakni Kecamatan Ratu Agung dan Kecamatan Sungai Serut.
Adapun rinciannya di Kelurahan Sawah Lebar 23,701 meter persegi, Kelurahan Tanjung Jaya 37,200 meter persegi, Kelurahan Tanjung Agung 40,828 meter persegi dan Kelurahan Sukamerindu 12,991 meter persegi.
Proyek kolam retensi ini direncanakan dimulai pada tahun 2025, dengan persiapan pengadaan lahan yang sudah berjalan sejak 2024. (**)