Bengkulu, Media Independen – Menanggapi pernyataan Sumardi tentang kader yang dianggap abu-abu dalam mendukung pilihan Gubernur yang diusung oleh Partai Golkar agar diharapkan mengundurkan diri dan melepas seluruh atribut Partai Golkar, mantan juru bicara Rohidin Mersyah langsung angkat bicara.
Menurutnya dihubungi via telepon, Zulkarnain Kaka Jodho menyampaikan bahwa mengenai komitmen dan loyalitas terhadap partai adalah hal utama.
“Golkar sebagai partai tua paham betul arti komitmen dan loyalitas, dan itu seharusnya terjiwai oleh seluruh kadernya, terutama pimpinan partai Golkar”, tegasnya.
Hanya saja menurut salah satu kader Partai Beringin tersebut, ketika kader partai Golkar tidak solid, maka Rohidin harus evaluasi bagaimana pola kepemimpinannya selama ini dalam kacamata membesarkan kader Partai Golkar itu sendiri.
“Saya kasih contoh, banyak kader partai Golkar yang sangat berkompeten dan memiliki peluang untuk dapat maju di Pilkada, tapi yang terjadi justru dalam hemat saya pak Rohidin lebih mendorong kemauan pribadi, terlihat dari keputusan yang diambil tidak berpihak pada kepentingan Golkar”, ucapnya.
Pria yang akrab dipanggil bang Zul ini memaparkan, seperti di Kab Lebong, adinda Lofi sangat berpeluang dipasangkan oleh petahana, adinda Wahono di Rejang Lebong punya kesempatan yang sama, dan juga di Seluma ataupun Kota Bengkulu.
“Ibu Patriana Sosia Linda itu pernah menjabat anggota DPRD Kota Bengkulu, Wakil Walikota Bengkulu, punya hasil survey yang bagus, tapi Rohidin sebagai ketua DPD Golkar tingkat I justru meng-endorse kader partai umat Benny suharto,” sindirnya.
Dan ia menambahkan, di Bengkulu Selatan adalah bukti nyata kader partai Golkar aktif, menjabat Wakil Bupati tapi diselesaikan karirnya di Golkar demi adik kandung Rohidin.
Selain itu, banyak sekali tokoh-tokoh Golkar yang militan dan berjuang lama bersama Golkar tetapi justru ditelikung oleh kepentingan Rohidin. Pak Soleh buktinya mendukung paslon lain, Etek Imron pun demikian, Yuan Degama (Ucok Biru), juga pak Hijazi pentolan Golkar juga tidak pernah menyatakan mendukung pak Rohidin yang notabenenya ketua Golkar”, sindirnya.
Zulkarnain Kaka Jodho menyatakan bahwa mereka tidak pernah meninggalkan Rohidin, tetapi Rohidin yang telah lama meninggalkan kepentingan partai Golkar. Dan ia akan melaporkan situasi pecahnya dukungan Golkar ini karena kondisi kepemimpinan yang buruk.
“Saya akan menyampaikan hal ini kepada DPP Golkar, bahkan dengan adinda Bahlil. Agar pengurus pusat tahu kondisi sebenarnya. Panggil saja ketua-ketua DPD II Golkar kabupaten/kota ke Jakarta, agar tahu isi hati mereka”, tutupnya.