Bengkulu – Rampung sudah pembangunan jembatan elevated kawasan wisata danau dendam tak sudah, yang langsung diresmikan pemakaiannya oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Rabu, 20 Desember 2023.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo mengungkapkan bahwa panjang jembatan elevated 450 m dan jalan baru sekitar 340 dan untuk pelebaran dan pemeliharaan berkala sekitar 1 kilo 380 meter yang menelan biaya 86 miliar.
“Dan kami dari dinas PUPR banyak mengucapkan terima kasih terutama kepada tim pendamping dari Kejati Bengkulu yang senantiasa hadir ketika kami ada kesulitan yang berhubungan dengan rencana baik dari pengadaan pembangunan dan pelaksanaan hari ini, juga ke pihak Polda Bengkulu yang selalu hadir terutama mungkin bagian dari lantas ataupun dari Polres kota Bengkulu yang selalu stand by dalam pengaturan lalu lintas dan terutama kepada masyarakat di wilayah sekitar baik pak camat Pak Lurah pak RT yang selalu mendukung kegiatan pembangunan elevated ini sehingga dapat dilaksanakan,” ujar Tejo.
Dilanjutkannya, pembangunan elevated ini merupakan bagian pertama dari mega proyek kita dalam penataan kawasan rendah yang selanjutnya akan dilaksanakan oleh kementerian PU.
“Untuk tahun ini sudah dilaksanakan penataan oleh Balai sungai untuk ujung, jadi rencana nanti ke depan selain Balai Cipta Karya Balai sungai juga akan menata kawasan wisata ini semoga rencana ke depan akan berjalan lancar tidak ada halangan dan tetap kami dari dinas PU mohon dukungan masyarakat dan seluruh unsur yang ada di Bengkulu,” pungkas Tejo.
Sementara itu Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dalam sambutannya saat akan meresmikan pemakaian jembatan elevated mengatakan, Kegiatan pembangunan penataan kawasan di mulai pada tahun 2022, jadi tahun kemarin agenda APBD itu khusus pembebasan lahan.
“Alhamdulillah dengan pendampingan teman-teman kita jajaran aparat penegak hukum khususnya Kejaksaan proses pembebasan lahan dengan masyarakat berjalan dengan baik, kemudian tahun ini pembangunan fisik jembatan ini dan sekaligus !akan diintegrasikan dengan jajaran pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR,” ungkap Rohidin.
Maka tahapan berikutnya, sambung Rohidin, kita mohon dukungan betul dengan masyarakat setempat karena kita paham dan menyadari betul bahwa danau dendam tak sudah ini aset besar sumber daya alam yang ada di Bengkulu tidak saja memiliki makna dalam konteks kepariwisataan tapi juga merupakan sumber daya yang luar biasa bagi masyarakat.
“Maka kemarin ada pembicaraan khusus dan kita mereview AMDAL di kawasan ini dengan teman-teman Balai, akhirnya betul-betul menjadi sumber air di kawasan Hilir persawahan masyarakat dan akan diintegrasikan dengan kolam retensi yang tahun depan Insyaallah mulai akan kita lakukan proses pembebasan lahan terkait dengan pengendalian banjir di sekitar Tanjung Agung Semarang dan sekitarnya,” sambung Rohidin.
Untuk itu, tambah Rohidin, semua harus terintegrasi dengan kawasan ini dan sekarang di set up betul dalam bentuk rangka besar pembangunan kawasan danau dendam tak sudah sebagai center point dari semua sumber daya yang ada di kawasan dari sisi kepariwisataan.
“Alhamdulillah berkat kunjungan bapak presiden dan dilihat langsung oleh menteri PUPR tahap perencanaan Insyaallah finishing Desember ini mulai, kemarin studi awal tentang sosial budaya masyarakat setempat bicara prolog dengan saya, dan saya sampaikan tolong dikaji betul penataan kawasan Danau Dendam Tak Sudah tidak hanya melihat dari fisik pembangunan dalam bentuk infrastruktur tapi nilai-nilai sosial masyarakatnya itu harus diakomodatif, maka dari riset yang terkait dengan kondisi sosial masyarakat, akan ditata perencanaan finishing di 2023,” sambungnya.
“Insyaallah nanti teman-teman Balai minta dukungannya kemudian kita buatkan suratnya langsung bahwa kita sudah meresmikan jalan elevated dan tahun ini juga APBD provinsi perubahan pak kita menganggarkan pematangan lahan ini sekarang dan dikerjakan pematangan lahan jadi tanggung jawab kita dan rampung ketika bernegosiasi dengan pemerintah pusat,” ujarnya.
“Kita juga memindahkan jalan dan akhirnya ini yang kita pindahkan dalam posisi jembatan elevated, kemudian kita membuat program pematangan lahan, baru pemerintah pusat akan menata kawasan Danau Dendam menjadi kawasan wisata dengan titik center pointnya danau dan membuat jalur impact irigasi untuk kawasan persawahan di hilir dan terintegrasi sekali lagi dengan kolam retensi pengendalian banjir Sungai Bengkulu yang kita pusatkan di kawasan Tanjung Agung dan Semarang dan sekitarnya,” sambungnya.
Pekerjaan besar ini, ungkap Rohidin, baru tahun kedua target pendataan Ke kawasan wisatanya itu di tahun 2023 dan di tahun 2023 juga dimulai pengerjaan untuk pembangunan kolam retensi dan seterusnya.
“Dan Insyaallah akan berjalan terus bagaimana agenda Pembangunan Daerah dan agenda pembangunan nasional dan hemat saya, kita perlu berkolaborasi terus baik jajaran pemerintah pusat aparat penegak hukum dan semangat teman-teman teknis jangan pernah surut bagaimana merealisasikan pembangunan infrastruktur yang sedang dibagi kita bangun betul-betul dengan perencanaan yang baik kemudian berkesinambungan melibatkan semua pihak dengan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan dengan baik ini poin,” jelas Rohidin.
“Maka pencegahan dengan rapat rutin berkala mingguan dan harus dipantau semua opini sehingga dipastikan semua program pembangunan ini memenuhi kehendak dan harapan rakyat dan di sisi pemerintahan accountainnya bisa kita pertanggungjawabkan dengan baik,” tutup Rohidin sambil meresmikan penggunaan jembatan elevated yang dilanjutkan dengan penekanan tombol secara bersama, lalu penandatanganan prasasti dan pemotongan pita.