Bengkulu, Media Independen – Meskipun belum dilantik secara resmi sebagai Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan sudah mulai mengambil langkah-langkah yang mencuri perhatian publik. Dalam beberapa kesempatan, ia terlihat mengenakan jas gubernur dan menemui sejumlah menteri di Jakarta dengan dalih memperjuangkan bantuan bagi masyarakat Bengkulu.
Langkah ini menuai berbagai reaksi, terutama dari kalangan yang mempertanyakan etika dan prosedur resmi pemerintahan. Beberapa pihak menilai Helmi Hasan terlalu terburu-buru dalam bertindak, sementara pendukungnya menganggap hal itu sebagai bentuk keseriusan dalam bekerja.
Selain itu, Helmi juga menggulirkan wacana perubahan slogan Bengkulu dari “Bumi Raflesia” menjadi “Bumi Merah Putih”. Perubahan ini menuai polemik, terutama setelah Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Bengkulu ikut memfasilitasi diskusi terkait. Hingga kini, wacana tersebut masih menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat.