
Iran Gelar Pemakaman Massal untuk Jenderal IRGC dan Ilmuwan Nuklir Korban Serangan Israel
Teheran, 28 Juni 2025 — Ribuan warga Iran memadati jalanan ibu kota hari ini saat pemerintah Iran menggelar pemakaman kenegaraan untuk puluhan pejabat militer dan ilmuwan nuklir yang gugur dalam serangan udara Israel selama konflik bersenjata yang meletus awal bulan ini.
Upacara penghormatan yang berlangsung di Lapangan Azadi tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, serta Panglima Garda Revolusi Islam (IRGC), Hossein Salami. Para pelayat mengibarkan bendera Iran dan meneriakkan slogan anti-Amerika dan anti-Israel sepanjang prosesi.
“Pengorbanan para syuhada ini akan dibalas. Kami tidak akan diam bila musuh kembali melanggar tanah air kami,” ujar Presiden Ghalibaf dalam pidatonya.
Menurut laporan resmi, sebanyak 64 orang tokoh militer dan ilmiah—termasuk dua jenderal senior IRGC dan tiga ilmuwan nuklir dari fasilitas Natanz dan Fordow—menjadi korban dalam operasi militer Israel bertajuk “Midnight Hammer” pada 13 Juni lalu. Serangan itu menargetkan fasilitas nuklir dan markas komando militer Iran, dan menandai eskalasi terbesar dalam hubungan kedua negara dalam dua dekade terakhir.
Pemerintah Iran menyebut aksi Israel sebagai “agresi militer tanpa dasar hukum” dan bersumpah untuk mempertahankan haknya dalam pengembangan teknologi nuklir. Dalam pernyataan terpisah, Menteri Luar Negeri Iran menuding Amerika Serikat sebagai pihak yang terlibat langsung dalam serangan tersebut.
Hingga kini, situasi di kawasan masih tegang meskipun kedua negara menyetujui gencatan senjata sementara pada 24 Juni lalu dengan mediasi Tiongkok dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pemakaman Jadi Simbol Nasionalisme
Prosesi pemakaman juga digunakan oleh pemerintah sebagai panggung unifikasi nasional. Ratusan anggota IRGC tampak berbaris rapi di sekitar peti jenazah yang dibalut bendera, sementara pasukan elite Basij berjaga di berbagai titik strategis kota.“Ini bukan akhir. Ini adalah awal dari perlawanan yang lebih besar,” seru seorang komandan IRGC dari atas mimbar.
Sementara itu, jaringan televisi pemerintah menayangkan dokumenter singkat tentang kontribusi para ilmuwan nuklir yang gugur, menggambarkan mereka sebagai “pahlawan ilmu dan pertahanan Iran.”