Bengkulu, Media Independen – Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu kembali menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Bengkulu 2024, melibatkan ratusan pelajar SD dan SMP se-Provinsi Bengkulu.
Acara tahunan ini menghadirkan lomba bercerita, mendongeng, pidato, dan menulis aksara ulu untuk SD; serta menulis cerpen, kembang tradisi, dan stand-up comedy untuk SMP.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati, mengungkapkan bahwa FTBI telah melalui proses panjang dari pelatihan guru, monitoring, hingga pengimbasan ke sekolah-sekolah. Dukungan dari Dinas Pendidikan membuat kegiatan ini semakin meluas, dan tahun ini jumlah peserta meningkat pesat.
“Tantangan masih ada, terutama dalam kurikulum bahasa daerah, namun beberapa wilayah seperti Kepahiang dan Rejang Lebong kini sudah mengajarkan aksara ulu di sekolah,” ungkapnya.
Pemenang dari setiap mata lomba, lanjut Laily, akan dikirim ke Jakarta, untuk melakukan performa.
“Dan tidak ada lagi lomba di pusat, mereka hanya menunjuk kebolehan aksinya, dalam rangka memperkenalkan kebudayaan dan bahasa di setiap daerah,” sambungnya.
Ditempat yang sama, Asisten I Setdaprov Bengkulu, Khairil Anwar, yang mewakili Gubernur Bengkulu, mengapresiasi FTBI sebagai upaya melestarikan bahasa daerah.
“Kami berharap bahasa daerah tetap hidup meski zaman berubah, apalagi dengan support pemerintah dengan diterbitkannya Pergub tahun 2024 tentang pelestarian bahasa daerah,” ujarnya.
Sebagai penghargaan, pemenang lomba akan menerima piala, piagam, dan uang pembinaan hingga Rp 2 juta. Festival ini membuktikan komitmen Bengkulu dalam melestarikan bahasa daerah dan budaya leluhur.