Bengkulu, Media Independen – Masyarakat Padang Kuas Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu tolak Jaringan Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara Teluk Sepang Bengkulu.
Disampaikan perwakilan masyarakat yang berdemo di depan kantor Gubernur Bengkulu, Senin, Desember 2024, Jaringan Transmisi SUTT memancarkan radiasi magnetik dan radiasi listrik.
“Selain itu juga menimbulkan efek akibat gangguan isolator dan Radiasi Medan Magnet,” seru warga.
“Pancaran Gelombang magnetik hasil dari muatan arus listrik yang bergerak pada jaringan transmisi SUTT,” sambung warga.
Diceritakan warga yang lain, bahwa SUTT juga berdampak pada manusia, dengan terpaparnya radiasi magnet SUTT berpotensi merusak saraf dan sistem imun hingga menjadi gila. Radiasi yang dihasilkan SUTT menembus tubuh manusia, mempengaruhi sistem saraf lalu menyebabkan molekul dalam sel tubuh terpecah.
“Gangguan isolator menghasilkan ozon yang menyebabkan peradangan pada saluran pernafasan,” seru warga.
Tak hanya itu, dampak lain yang ditimbulkan juga pada elektronik, yaitu merusak komponen elektronik, mengganggu sistem kontrol dan menyebabkan perangkat elektronik bekerja tidak normal lalu rusak.
“Gangguan isolator akan mengganggu jaringan komunikasi di sekitar SUTT, serta memperbesar dampak dampak radiasi magnetik dan radiasi listrik, mempengaruhi tegangan pada peralatan elektronik, lonjakan tegangan tersebut akan menyebabkan kegagalan pada perangkat elektronik,” protes warga.
Penolakan pembangunan SUTT juga disampaikan masyarakat karena adanya radiasi medan listrik karena Pancaran Gelombang listrik hasil dari muatan arus listrik yang bergerak pada jaringan transmisi SUTT.
“Radiasi listrik SUTT dapat menyentrum manusia, kebocoran listrik akan merambat pada bahan yang dapat menghantarkan listrik dan tersentrum manusia,” ungkap warga.
Daya rusak SUTT PLTU Teluk Sepang terhadap warga Desa Padang Kuas
– 165 peralatan elektronik warga Desa Padang Kuas yang rusak.
– 4 orang warga Desa Padang Kuas tersengat listrik tegangan tinggi Total kerugian akibat dampak yang diterima sebesar Rp 155.685.000.
– Sejak 2020 terjadi fenomena traumatik warga Desa Padang Kuas terhadap petir Sejak 2022 terjadi fenomena sakit kepala, sakit pada sendi-sendi tulang.
– Hilangnya harga tanah yang berada di sekitar jaringan transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang.
Dengan dampaknya yang begitu massiv, masyarakat Padang Kuas meminta kerugian kepada TLB dan meminta agar PLTU Teluk Sepang untuk segera ditutup.
Perwakilan masyarakat Padang Kuas diterima Kepala Kesbangpol Pemprov Bengkulu, Jaduliwan dan beberapa staf yang ikut duduk bersama para pendemo.
“kami telah terima surat dari TLB dan langsung melakukan konfirmasi dan koordinasi kepada TLB, permintaan meraka agar masyarakat untuk membuat surat kepada mereka, agar diketahui berapa kerugian yang ditimbulkan akibat SUTT,” jawab Rozani staff ESDM yang disambut teriakan para pendemo dengan menyebut bahwa yang terima mereka saat ini bukanlah perwakilan pemerintah, tetapi perwakilan TLB.