Bengkulu, Media Independen – Ibarat kata pepatah, Dimana Bumi Dipijak Disana Langit Dijunjung, adalah mereka yang bukan merupakan putra terbaik yang telah membangun Bengkulu, namun bukan kelahiran Bengkulu, jika ada istilah saat ini adalah bukan putra daerah, karena banyak yang mengartikan, bahwa putra daerah adalah putra yang dilahirkan di daerah tersebut, Kamis, 25 Juli 2024.
Mari kita mengenal mereka yang bukan putra daerah, namun dapat membangun Bengkulu saat menjabat sebagai Gubernur Bengkulu, bahkan mencintai Bengkulu seperti daerahnya sendiri, siapa mereka:
1. Muhammad Ali Amin (20 Oktober 1915 – 3 November 2012) merupakan seorang birokrat dan politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Selatan pada pertengahan tahun 1960an dan sebagai Gubernur Bengkulu dari tahun 1968 hingga 1974. berdasarkan data yang dihimpun, M. Ali dilahirkan di Palembang Sumatera Selatan, 20 Oktober 1914 dan wafat di Bengkulu tanggal 3 November 2012 1997.
2. Abdul Chalik (17 Juli 1925 – 4 September 2014) adalah Gubernur Bengkulu kedua, menjabat dari tahun 1974-1979. Abdul Chalik dilahirkan di Kota Kayu Agung Ogan Komering Ilir.
3. Soeprapto (27 Agustus 1929 – 7 Oktober 2003) adalah Gubernur Provinsi Bengkulu, menjabat sejak 1978 hingga 1989. Semasa pemerintahannya, ia merupakan gubernur dengan masa pemerintahan terlama. Secara normal, gubernur menjabat selama 5 tahun atau 10 tahun jika menjabat selama dua periode. Ia menjabat sebagai Gubernur Bengkulu selama 11 tahun lamanya. Suprapto dilahirkan di Pulorejo Ngolo Kabupaten Jombang Jawa Timur.
4. Drs. H. Adjis Achmad (25 Agustus 1941 – 21 Februari 2013) adalah mantan Gubernur Bengkulu periode 1994–1999. Sebelum menjabat sebagai Gubernur ia pernah menjabat sebagai Bupati Bengkulu Selatan periode 1988–1993. Adjis Achmad dilahirkan di Lingge Pendopo Lintang Empat Lawang Sumatera Selatan.
5. H. Hasan Zen, S.H., M.M. (17 April 1942 – 24 Juli 2007) adalah seorang birokrat dan politikus Indonesia. Ia merupakan Gubernur Bengkulu periode 1999—2004. Sebelumnya Hasan Zen pernah menjabat sebagai Bupati Muara Enim periode 1990—1997. Hasan Zen dilahirkan di Kunduran Ulu Musi Empat Lawang Sumatera Selatan.
Dari mereka kita bisa melihat gambaran, bahwa sekalipun bukan putra daerah, mereka tetap mencintai tempatnya mengabdi dan berkarya, jadi tidak ada alasan lagi untuk menarasikan dan menggiring opini bahwa hanya putra daerah yang dapat membangun daerah, hilangkan lah hegemoni seperti itu.