Tingkatkan Kapasitas, 50 Wartawan Ikuti Pelatihan Jurnalistik PWI

Bengkulu – Dalam rangka meningkatkan kapasitas wartawan, PWI Provinsi Bengkulu adakan pelatihan jurnalistik di Balai Raya Semarak, Gedung Daerah Bengkulu, Minggu, 26 November 2023.

Dikatakan Ketua PWI Provinsi Bengkulu, Marshal Abadi, bahwa semua agenda ini bisa dilaksanakan atas perhatian Gubernur Bengkulu kepada insan.

“Terima kasih kepada bapak Gubernur yang sudah memberikan fasilitas kepada PWI Provinsi Bengkulu untuk melaksanakan pelatihan hari ini di Balai Semarak Bengkulu, termasuk juga fasilitas-fasilitas lain yang telah diberikan kepada kami, dan semoga fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh kawan-kawan untuk mengikuti pelatihan,” ungkap Marshal.

Untuk meningkatkan kapasitas wartawan, tambahnya, hari ini PWI mengundang pemateri yang luar biasa dan berkompeten dalam bidangnya yang merupakan wartawan senior sekaligus ketua PWI pusat dan ada juga mantan ketua PWI Provinsi Bengkulu yang saat ini menjabat Ketua Dewan Kehormatan PWI,” sambungnya.

Ditambahkan Marshal, “Peningkatan kapasitas wartawan sangat dibutuhkan, sehingga dengan pelatihan nanti ada kompetensi khususnya integritas maupun pemahaman tentang kode etik itu bisa semakin ditanamkan di hati kawan-kawan wartawan, sebagai pedoman dalam bekerja,” tutup Marshal.

Dalam sambutannya, Ketua umum PWI Pusat, Henri Ch Bangun, mengungkapkan bahwa apa yang sudah dilakukan PWI hari ini sudah tepat.

“Guna dari pelatihan ini adalah meningkatkan kapasitas wartawan, dan saya katakan bahwa kapasitas kita dalam 5 tahun terakhir mengalami kemerosotan, dan inilah yang akan kami perjuangkan dipusat,” ungkap Henri.

Selain itu, sambung Henri, dalam rangka meningkatkan kapasitas, kita juga berusaha agar sebanyak mungkin anggota PWI nanti di sekolahkan di Lemhanas, dengan materinya pemantapan nilai-nilai Pancasila, namun sayangnya, ketika kami bertemu dengan Plt Gubernur Lemhanas, dikatakan tidak ada jatah untuk swasta, hanya untuk ASN kemudian TNI POLRI, semoga ke depan di setiap Provinsi ada 10 orang anggota PWI yang ikut Lemhanas,” ujarnya.

Dengan apa yang terjadi saat ini, dikatakan Henri, PWI ingin kembali ke khittah 1946 ketika PWI didirikan.

“Yaitu wartawan yang tidak terpisahkan dari perjuangan menjaga kedaulatan bangsa,” pungkas Henri.

Asisten 1 Setda Provinsi Bengkulu, Drs. H. Khairil Anwar, M.Si yang mewakili Gubernur Bengkulu dalam sambutan, mengucapkan permohonan maaf tidak dapat menghadiri Pelatihan Jurnalistik yang dilaksanakan PWI Provinsi.

“Selanjutnya saya menyampaikan permohonan maaf dan salam hormat dari bapak Gubernur bapak Dr. Rohidin Mersyah, pada hari ini beliau tidak bisa datang karena ada agenda yang sudah dijadwalkan,” buka Khairil.

Kita tahu, sambung Khairil, bahwa pers ini merupakan satu dari empat pilar demokrasi, bisa dibayangkan dari empat cuma tiga yang berfungsi, pastilah keseimbangan kekuatannya akan berkurang.

“Fungsi yang diemban oleh pers adalah membangun demokrasi yang sehat dan kuat, makanya tadi ketika pers tidak bisa berdiri kokoh berdiri kuat ini alamat suatu negara itu bisa hancur suatu negara, pers juga ikut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan itu tanggung jawab kita bersama untuk bagaimana juga melalui peran pers melalui peran wartawan ini memberikan berita-berita yang tentunya memberikan edukasi kepada masyarakat,” tutup Khairil sembari membuka acara pelatihan Jurnalistik PWI.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *