Bengkulu, Media Independen – Usai menjadi pemateri Sarasehan Perekonomian Bengkulu bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Dirjen Perbendaharaan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Wahyu Yuwana ungkapkan pertumbuhan ekonomi di Bengkulu, Jum’at, 19 September 2024.
“Ada beberapa hal yang bisa kita jelaskan tentang pertumbuhan ekonomi di Bengkulu, pertama, kalau kita lihat tadi Triwulan dua angkanya lebih dari dari Triwulan 1, jadi angka pertumbuhan ini kalau kita sikapi secara optimis ini masih lebih kuat dari sebelumnya, kalau dibanding nasional tentu lebih rendah, karena banyak faktor sebetulnya, mungkin di Jawa manufacturing ini juga lebih tinggi, dan tipikal ekonomi agak beda, kita lebih banyak di tunjang dari sektor pertanian oleh konsumsi rumah tangga,” jelas Wahyu.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pertumbuhannya tidak bisa setinggi-tingginya seperti sektor manufaktur.
“Jadi pertumbuhan 4,7 ini sudah cukup baik,” sambungnya.
Yang kedua, tambahnya, ada tantangan di triwulan 3, karena triwulan 2 kan cukup banyak kegiatan, mulai dari HBKN, dan beberapa kegiatan, yang mendorong permintaan konsumsi rumah tangga, sementara di triwulan 3, eventnya tidak terlalu banyak.
“Jadi kita masih memprediksi akan sedikit turun di banding triwulan 2, dan nanti di triwulan 4 akan meningkat kembali, karena ada beberapa kegiatan besar HBKN, Natal, Tahun Baru, kemudian juga ada pilkada serentak ini cenderung mendorong permintaan,” ungkapnya.
Jadi diakhir tahun secara keseluruhan kami memproyeksikan akan tumbuh positif di rentang 4,3 sampai dengan 5,1 Walaupun tadi ada beberapa resiko yang bisa bias kebawah atau bias ke atas, tapi 2024 ini insyaallah tumbuh lebih baik dibandingkan 2023.
“Itu optimisme pertumbuhan ekonomi,” tutup Wahyu.